Jadul!!
11/27/2008 | Author: Ririe
Dulu, dulu, dulu..
hobi xxx yang namanya nulis, bikin puisi, ngirim2 tulisan ke koran..
sekarang ntah kmana lariny hobi tu..

pas ngebaca cerpen2 yang pernah selesai, jadi ketawa sendiri..
kok dulu pikirannya cuma ada tentang cinta, n kehidupan remaja aj..
it's obvious that people will change..
haha..

mungkin blog ne, bakal jadi jalan buat ngembaliin bakat terpendam org (alah!)..
haha..
ato setidaknya,bisa jadi tempat to write everything which is my feeling..
n_n

tapi gak afdhol ne, kalo ngelkuin sesuatu tanpa basmallah..
Bismillahirrahmanirrahim..
smoga ne bukan ssuatu yg sia-sia..
amien..
Kenapa Harus Dia
11/21/2008 | Author: Ririe
Tony teman lelaki di sekolahku yang sangat keren. Ia menjadi idola cewek-cewek di sana. Tapi karena ketenarannya, ia sangat suka gonta ganti cewek seenaknya. Seandainya saja ia tahu bahwa aku adalah salah satu penggemarnya. Oh…. Lupakan saja, mana mungkin ia suka dengan gadis sepertiku. Walau menurutku, aku tak begitu buruk untuk di katakan seorang wanita.
Saat itu sepulang sekolah, ia mengembalikan catatan ekonomiku yang dipinjamnya 3 hari yang lalu. Saat aku membuka catatan tersebut ada sesuatu yang menjanggal, di dalamnya terdapat surat yang berisi kurang lebih seperti ini “Putri terima kasih atas pinjamannya, kau sangat baik telah mengizinkan aku untuk meminjam bukumu. Aku sangat menyukai catatanmu, rapi dan bersih. Sekali lagi terima kasih.”
Aku tak mengerti mengapa ia berterima kasih melalui surat padaku, padahal jika ia mau ia bisa berterima kasih secara langsung padaku. Tapi masalah itu takku ambil pusing, Karena Cuma bikin pikiran di kepala. Benerkan???????????
“Putri, nanti kutunggu di depan gerbang ya? Kita pulang bareng, soalnya aku gak ada teman ngobrol di jalan. Daaaagh!”katanya memaksa ketika aku lagi asyik melamun. Ia melambaikan tangannya lalu pergi meninggalkanku.
“Tapi…….” Ah, terlambat. Ia telah jauh pergi meninggalkan kelasku. Dan yang pasti sekarang aku ga’ bisa lagi menolak ajakannya.
Aku hanya tertegun tak mengerti dan kembali ke tempat dudukku. Tapi jika boleh jujur, aku sangat bangga dengan ajakannya. Karena tak semua cewek di sekolah itu yang dapat pulang dan ngobrol bareng Tony. Beberapa saat kemudian bel pulang berbunyi. Dan di depan gerbang, aku telah melihat Tony menungguku dan memamerkan senyum manisnya. Senyumannya itulah yang membuat cewek-cewek di sekolah mabuk kepayang. Ga’ usah dibahas! Aku memang satu sekolah dengan Tony, tapi berbeda kelas dengannya.
“Sudah lama menunggu?”Tanyaku padanya yang dari tadi telah menunggu kedatanganku.
“ga’ kok, ayo pulang! Aku lapar banget nih.”katanya sembari menarikku keluar gerbang. Dan itu membuat mata cewek-cewek di sekolah itu kelilipan. Ya….. gimana ga’, kalo yang narik aku itu seleb di sekolah tersebut.
Padahal tak ada angin dan tak hujan, tapi ia menjadi sangat terbuka padaku. Ia menceritakan masalahnya kepadaku. Ia baru saja putus dengan seorang cewek, karena dilarang oleh orang tua cewek tersebut untuk berpacaran dengannya. Ga’ tahu sih kenapa? Soalnya dia cerita ga’ rinci sih. Artinya yang penting-penting aja.
“Tapi Put, aku masih punya cadangan cewek lho!”katanya dengan ringan.
“Kau masih mau menjatuhkan korban?”tanyaku sedikit marah. Bagaimana tidak, bila ia meremehkan seorang cewek.
“Sentimentil amat sih. Aku kan cuma berusaha, mana tahu bisa dapat penggantinya.”jawabnya membela diri.
Aku menjadi sangat penasaran dan mencoba bertanya padanya,”Siapa lagi sih korban kamu Ton?”
“Ada dech, mau tahu aja!”dia berkata sambil menutup sebelah matanya.
Dua hari setelah kejadian itu, setiba di sekolah aku mendapat kabar, bahwa Tony pacaran dengan teman sekelasku. Namanya Ega, dan anaknya lumayan cantik. Walaupun sulit aku pahami, bagaimana mungkin dalam dua hari ia bisa menggaet cewek baru yang manis.
“Aku dapat mangsa lagi Put.”katanya pamer.
Aku iri dengan Ega yang bisa mendapatkan Tony dengan mudah. Dan setiap malam aku selalu memimpikan itu terjadi padaku, tetapi kenapa dia tak pernah memilihku sebagai pengganti pacarnya? Apa ia tak menyukaiku atau hanya menganggapku sebagai sahabatnya saja.
Beberapa bulan kemudian, kurasa ia mulai bosan dengan Ega. Dan ia mencoba merayuku atau lebih tepat memintaku menjadi pacarnya, setelah ia putus dengan Ega. Tapi setelah kupikir-pikir, aku menolaknya. Walau telah lama aku menginginkan kejadian ini, tapi aku tak ingin menjadi korban PLAYBOY Tony selanjutnya. Dan tak kupungkiri jika sampai saat ini aku tetap menyukainya.
Entah apa yang ada dalam pikiranku saat itu. Aku hanya merasa Tony mempermainkan aku. Karena aku tak pernah percaya bila orang secakep dia, punya selera cewek kayak aku. Ga’ bangetkan??????????? Satu hal lagi, aku adalah orang yang sangat sensitif dengan perasaan, aku takut kalo aku hanya mnangis setiap malam setelah mengetahui Tony mempermainkan aku
Karena gagal mendapatkan apa yang diinginkannya, ia tetap bertahan menjalin hubungan khusus dengan Ega sampai tamat SMA. Itu membuat pikiranku mengenainya semakin kuat. Dan kini ia meneruskan sekolahnya di Australia. Dan aku meneruskan sekolahku di Jakarta, Universitas Indonesia. Aku menyesal telah menolaknya dulu, karena kini aku takkan pernah bertemu dengannya lagi. Tapi sampai sekarang aku tetap menyukainya dan meninggalkan rasa sesal yang luar biasa. Karena sebelum ia ke Australia, ia memberikan aku sepucuk surat yang akan selalu kusimpan. Berbunyi:
Putri kau sangat indah menawan, pintar dan hatimu sangat tulus. Walaupun kau menolakku, aku akan tetap menyimpan dan mengenang kisah kita. Aku melanjutkan hubunganku dengan Ega hanya untuk menutupi rasa sedihku. Terima kasih atas segalanya, mungkin kita takkan pernah bertemu lagi, karena aku akan menjadi warga negara Australia. Kau adalah wanita pertama yang membuatku mengerti kasih sayang. Aku sangat menyayangimu.

SALAM SAYANG
TONY
Chain of Love
11/21/2008 | Author: Ririe
Ha…ha..ha…, tawa canda geng ini selalu terdengar paling riuh di kelas. Hingga guru-guru pun tak dapat mencegah sifat usil dari empat sekawanan ini, yang terdiri dari dua pasang manusia. Dan wajar jika mereka sering di tegur oleh guru-guru yang sedang mengajar.
“Andi, Leri, Ria, Krila, kenapa dari tadi kalian hanya tertawa. Ini bukan pelajaran yang gampang. Karena itu kalian harus sangat memperhatikan apa yang ibu ucapkan.”bentak salah seorang guru kepada mereka berempat. “Kalian ibu beri hukuman tidak boleh mengikuti pelajaran ibu hari ini.”cetus guru fisika tersebut yang mengaku bernama Bu Riska. Tanpa mengucapkan sepatah kata pun mereka berempat berbareng pergi keluar kelas. Sebelum menutup pintu Leri berkata, “Terima kasih telah mengizinkan kami ke kantin bu.” Dan tawa mereka meledak.
Setibanya di kantin, “Eh, lo tahukan kalo gw paling benci yang namanya fisika, jangan harap bisa masuk ke otak dech tu pelajaran. Seratus kali pun gw belajar tetap ga’ ada hasilnya dech.”ujar Krila sambil memasukkan sesendok nasi goreng yang di pesennya di kantin.
“Kalo lo sih semua pelajaran mana ada yang ngerti. Lagak lo aja tu yang banyak.”sambung Leri nyindir. “enak ngomong lo, gini-gini gue juara umum matem tambah-tambah dan pengurangan lawan anak kelas 1 SD lo.” Jawab anak kelas 2 SMA yang memiliki rambut hitam ini. Dan mereka tertawa dengan riuhnya .
“Udah deh, lo berdua ribut banget! Ganggu gue makan aja.” Sela Andi yang doyan makan ini, tapi ga’ pernah gemuk-gemuk.
Entah jimat apa yang mereka berempat gunakan. Karena walau sebandel apapun mereka, tetep aja jadi idola di tuh sekolah. Tapi emang sih geng ini anggotanya cakep and cuantik-cuantik. Mereka memiliki kemampuan berpikir yang sama, karena itu sejak SMP mereka selalu satu kelas. Dan wajar mereka saling mengenal satu sama lain.
Ini adalah ciri-ciri mereka: Ria seorang gadis tomboy yang memiliki rambut ikal yang pirang dan memiliki mata sipit. Krila cewek tomboy yang berkulit putih, memiliki rambut hitam panjang .
Sedangkan dua cowok ini sangat mirip, tinggi, tegar, macho, keren, dan banyak banget sifat yang membuat mereka dipilih jadi idola para cewek dan cowok. Dan yang paling harus diketahui bahwa mereka berempat adalah pemain basket, hingga wajar kalo mereka tinggi abis.
“Eh, japang! Lo ntar latihan basket ga’ sepulang sekolah?”Tanya Andi kepada cewek bermata sipit ini yang sering dipanggil oleh kawan se-geng nya itu dengan sebutan Japang alias Jepang. Karena itu pula ia sering menggunakan bahasa Jepang yang dikuasainya dari novel yang pernah dibacanya.
“Gomennasai (maaf), gw ada acara jadi ga’ bisa latihan untuk hari ini. Soalnya kalo nolak permintaan nyokap gw itu, uang saku gw bisa dipotong.”jawabnya dengan sedikit menyesal.
“Emang lo ada acara apa? Nyampe kurang uang saku segala.”bales Krila penaseran. “Ye..,lo sewot amat. Obasan (tante) gw nikah tau.” Jelasnya dengan bahasa campuran. Karena Ria sering make bahasa Jepang, otomatis kawan-kawan tuh anak harus menguasai apa yang ia bilang. Dan akhirnya, yang latihan basket Cuma mereka bertiga. Dan di sini mulailah “CHAIN OF LOVE”.
Aw……! Krila mengerang kesakitan ketika Leri merebut bola, ia tersandung dan……..dalam sekejap mata tubuh Leri telah berada tepat di atas tubuh Krila yang ditahan dengan kedua tangannya. Entah mengapa, wajah Leri kelihatan merah seperti tomat matang. Leri berdiri dan disusul oleh Krila yang dibantu berdiri oleh Andi. “Sorry la, gw ga’ sengaja. Gw tadi terlalu semangat sih, jadi ya gini. Gomennasai!”pinta Leri dengan menggunakan bahasa andalan Japang. Dan tentu Krila memaafkannya.
Esoknya, Krila curhat mengenai kejadian tersebut ke Ria. “Duh, Ri! Gimana dong, di deket Andi lagi. gue kan malu dengan Andi.”ucapnya resah. “Gw mau kalo Andi yang jadi Leri kemaren, pasti deh ga’ bakalan gw lupain tuh kejadian.”sambungnya dengan semangat berapi-api.
Dan dalam 2 minggu ini, antara cowok dan cewek dalam geng mereka seperti memiliki rahasia tersembunyi. And ini membuat Ria angkat bicara, “Kok perasaan gw, kita jadi ga’ fair dan saling menyembunyikan sesuatu deh. Gue ga’ suka kalo kita satu sama lain main secret-secret an segala.”cetus Ria yang terkenal paling sewot antara mereka berempat.
Belum sempat berkompromi, mereka telah dikelilingi oleh murid-murid yang sangat nge-fans sama mereka berempat. Ria yang lagi bad mood saat itu langsung bicara dengan nada sedikit berteriak. “Mossi-mossi (halo), gw lagi musyawarah ni! Jadi mohon jangan deket-deket ato gw lapor ke BK lo semua. Kayak ga’ ada kerjaan lain aja.”ujarnya cetus sambil memelototi cowok-cowok yang berada di sekitarnya, dan yang lain pun ikut menyingkir.
“Gimana kalo udah selesai latihan basket sore ini kita bahas. Gw juga lagi bad mood nih.”kata Krila yang menatap Ria. Keduanya pergi sembari meninggalkan 2 cowok yang pasang muka super bingung.
“apa sebaeknya kita jujur aja.”Tanya Leri dengan nada bingung.
“kayaknya sih gitu. Gimana kalo kita nyatain perasaan ke mereka waktu jam istirahat ke-2 dan menunggu jawabnya saat latihan basket, OK!”jawab Andi yang dibalas acungan jempol oleh Leri.
Dan bel masuk bunyi, menandakan saat ini mereka terancam. Karena setelah ini adalah pelajaran fisika dengan sensei (guru) Riska yang super killer. Seperti biasa, mereka di tendang keluar oleh sensei Riska akibat tidak memperhatikan pelajaran yang ia terangkan. Tapi ini membuat rencana Leri dan Andi dipercepat. Andi menyeret Ria ke suatu tempat yang tidak ada siapa-siapa (jangan ngeres ya!). Dan Leri menyeret Krila ke belakang kantin sekolah.
“ada apa Ler? Punya masalah, kok kita pada di pisah begini?”Tanya Krila tanpa basa-basi dan langsung tepat sasaran.
“gw..gw.. suka sama lo La. Gw ga’ maksa lo kok. Tapi tolong jawab secepatnya dan paling lambat setelah latihan basket.”ucapnya gugup n tanpa basa-basi.
“lo serius? Kalo gitu gw bakal pikir masak-masak dulu deh.”jawab Krila ragu.
Dan beralih ke Andi yang mencoba beradaptasi dengan Ria. Walau sedikit ragu, ia memberanikan diri setelah Ria bertanya, “ohayo gozaimasu? (hai,apa kabar?). kenapa muka lo merah Ndi?” Tanyanya.
“watashi wa ai siteru (aku cinta padamu).”akunya, “gomennasai,tapi gw ga’ bisa nyembunyiin perasaan ini terus ke elo.”
“nani?(apa?). mossi-mossi, gw ga’ mimpi kan?”tanyanya kembali.
“ga’ kok. Tapi lo harus ngejawab sampe waktu latihan basket ntar. Pikir baek-baek ya. Gue cabut dulu. Gomenkudasai (permisi).”ia pergi meninggalkan Japang sendirian.
“La, gimana nih jadinya. Mana mungkin bisa terjadi, karena cinta kita berantai. Leri naksir elo, lo naksir Andi, Andi naksir gw, sedang gw pastinya kesemsem ama Leri. Oh, god! Gw ga’ percaya.”jelas Ria panjang lebar.
“ya jalan satu-satunya, kita harus ngejelasin ini semua ke mereka. Walaupun antara kita ga’ bakal ada yang dapatkan yang kita mau. Tapi apa kita semua bisa terima kalo cinta kita masing-masing bertepuk sebelah tangan?”balas Krila dengan memberikan tatapan serius ke arah Ria.
“ya mo gimana lagi, walau gue ngaku kalo gue kecewa banget. And berarti kita harus kembali kayak dulu, tertawa canda tanpa merasakan beban apapun. Dan itu lebih baik daripada kita diem-dieman kayak gini.”solusi Ria.
Leri dan Andi lagi nunggu tuh cewek yang bakal ngasih jawaban ke mereka masing-masing. Dan mereka memilih tempat yang sama, saat itu pula 2 cewek tersebut datang dengan melemparkan senyum kepada mereka berdua. Krila mutusin kalo Japang aja yang ngejelasin kepada Leri and Andi, karena tuh anak lebih pandai ngomong daripada Krila.
“Ler, Ndi, gomennasai. Tapi kami ga’ bisa terima pernyataan kalian masing-masing. Soalnya…. Soalnya….”jawabnya terputus, “kita berempat mengalami cinta berantai.”
“apa? Cinta berantai?” jawab mereka bersamaan, sambil memelototi Ria dan Krila.
“betul, karena….gue suka sama lo Ler, sedang lo malah nyatain perasaan ke Krila. Tapi sayangnya Krila kesemsem sama lo Ndi, and lo ga’ nyadar, malah nembak gue.” Jelas Ria panjang lebar dengan memperhatikan wajah kedua cowok tersebut yang make’ tampang bingung. Tapi akhirnya tawa mereka meledak.
“apa ada yang lucu?” Tanya Krila mulai angkat bicara karena sedikit jengkel dengan ulah mereka. “ga’ kok, tapi gue ga’ nyangka aja kalo kisah cinta kita begitu aneh dan menarik.”jawab Leri buru-buru sebelum Krila memberikan pukulannya kepada Leri.
“ya udah deh, berarti kita ga’ jodoh. Dan kita lebih ditakdirkan untuk menjalin persahabatan dan geng yang jadi idola di sekolah.”ucap Andi enteng yang disambut tawa riuh oleh ketiga temannya itu.
Dan setelah kejadian itu, ga’ ada lagi yang saling mengucapkan kata ‘watashi wa ai siteru’. Mereka jadi lebih seneng, karena tahu makna persahabatan sesungguhnya. Walaupun di dalam hati mereka masing-masing masih ada perasaan cinta yang besar, yang disembunyikan di lubuk hati yang paliiiiiiiiiiiing dalam. Karena cinta seseorang ga’ bisa dipaksain.